Total Tayangan Halaman

Senin, 30 Januari 2012

BAHAYA BABY WALKER

Kemaren sempet kepikiran beli baby walker (baby walker yang modelnya bulat, ada dudukannya di bagian tengah, jadinya si baby bisa gerak kemana-mana naik itu)  buat Bia. Ibu mertua dan Bapak mertua berkali-kali mengingatkan, bahkan Bapak sempat berniat membelikan sebuah baby walker ketika Bia mudik ke wonogiri akhir November kemaren. Jujur dari lubuk hati terdalam, sempat kepingin juga beli baby walker ini. apalagi dilihat dari sisi ke'praktis'annya, gak perlu capek-capek 'nentah' Bia ke sana sini, dia juga bebas bermanuver ke sana-sini, apalagi mengingat Bia dari umur 7,5 bulan udah selalu minta tetah.

Namun sekali lagi keinginan saya ini harus 'terhalangi' mengingat saya beberapa kali menemukan artikel yang membahas akan bahayanya baby walker jenis ini, gak cuma di blog ibu-ibu, di millis, bahkan di grup FB pun ramai dibahas akan bahaya baby walker model lama seperti ini.


baby walker model lama
Berikut adalah beberapa fakta mengapa baby walker berbahaya bagi bayi, yang saya kopas dari http://www.rumahbunda.com/baby-toddler/bahaya-memakai-baby-walker/:
1. Jatuh. Sebuah penelitian mengemukakan bahwa di negara maju, hampir 90% dari kecelakaan saat bayi menggunakan baby walker adalah jatuh, baik itu jatuh terjungkal di lantai datar maupun jatuh terjungkal di tangga. Ini tentunya sangat berbahaya bagi bayi Anda, karena dapat menyebabkan patah tulang dan cedera kepala berat, atau bahkan parahnya, kematian.
2. Tersandung dan terjepit. Usia bayi tentu belum dapat mengontrol kecepatan geraknya. Ketika ia merasa senang karena ia dapat bergerak dengan sangat cepat, maka biasanya mereka akan mencoba “unjuk gigi” tanpa mempertimbangkan bahwa daerah tempatnya bergerak banyak terdapat benda-benda berserakan yang dapat membuatnya tersandung. Atau, ketika ia bergerak sangat cepat, ia bisa terjepit oleh baby walkernya sendiri.
3. Terluka atau terbakar. Ketika berada di baby walker-nya, bayi tentu dapat menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, ia dapat meraih benda-benda yang sebelumnya tidak dapat ia raih. Ia dapat menarik taplak meja dan memecahkan vas bunga, dapat menarik cangkir kopi panas yang Anda letakkan di meja, dsb.
4. Tenggelam. Ini berlaku bagi Anda yang memiliki kolam atau kolam renang di rumah. Ketika Anda lalai, bisa saja bayi Anda meluncur dengan cepat tanpa mampu mengerem lajunya sehingga jatuh ke dalam kolam dan tenggelam.
5. Lebih lambat berjalan. Kebanyakan dari kita percaya bahwa menggunakan baby walker akan membuat bayi lebih cepat berjalan. Tapi, ternyata hal tersebut dibantah oleh beberapa peneliti di Amerika. Mereka mengemukakan bahwa penggunaan baby walker justru dapat memperlambat bayi berjalan selama beberapa minggu dibandingkan bayi yang belajar berjalan secara alami. Mereka juga mengemukakan bahwa perkembangan motorik dan mental anak-anak dengan baby walker ternyata lebih lambat daripada anak-anak yang berjalan dengan cara alami. Selain itu, baby walker ternyata dapat membuat para bayi menjadi malas belajar berjalan!
Penggunaan baby walker ini memang masih kontroversial. Sebagai seorang ibu yang sangat sibuk dengan urusan rumah tangga, apalagi ditambah jika Anda bekerja, tentu tidak mudah mengurus dan mengawasi bayi Anda setiap saat. Kita selalu ingin yang praktis, selalu ingin yang mudah, dan ingin dapat menghemat energi.
Beberapa dari kita mungkin akan berkilah, “saya selalu mengawasinya” atau “saya tidak membiarkannya bergerak sendiri” atau “saya sudah memastikan tempatnya aman untuk bergerak”, dsb. Tetapi, apakah Anda dapat menjamin keselamatannya?
“Bahkan meski orangtua mengawasi, walker sangat meningkatkan kemungkinan anak jatuh, terutama di sekitar ,” kata Dr Joan Shook, kepala Layanan Pengobatan Darurat di Texas Children’s Hospital. “Hampir setengah dari anak-anak yang menggunakan baby walker terluka.” tandasnya.
Tidak ada salahnya jika kita sejenak mempertimbangkan fakta yang diberikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) :
  • Lebih dari 20.000 anak (bayi usia 5-15 bulan) dikirim setiap tahunnya ke Rumah Sakit karena kecelakaan akibat memakai baby walker.
  • lebih dari 34 anak meninggal setiap tahunnya sejak tahun 1973 karena menggunakan baby walker
Karena fakta inilah maka AAP mengeluarkan larangan untuk pembuatan dan penjualan baby walker dengan roda. Dan meski kini berkembang baby walker dengan model tanpa roda, atau bahkan membuat ukurannya lebih besar dari ukuran pintu normal, atau bahkan membuatnya otomatis berhenti saat salah satu roda tidak menginjak tanah, tetap saja ini belum dapat mengurangi resiko cedera pada bayi Anda.
selain itu baby walker yang tidak pas dengan tinggi anak bisa membuat anak jadi berjalan dengan jinjit, hal ini tentu akan mempengaruhi perkembangan tulangnya kelak.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan tersebut saya batalkan niatan saya untuk membelikan baby walker model lama buat Bia, sebagai gantinya, saya belikan baby walker model terbaru yang menurut saya nilai lebih safe, walaupun mungkin baru benar2 bisa dipakai saat Bia sudah bisa berdiri tanpa berpegangan, hehehehe..
baby walkernya Bia

Kamis, 05 Januari 2012

BIA GeTeeM

Bia lagi jalan-jalan ke kampus


Beberapa hari kemaren Bia GeTeeM (Gerakan Tutup Mulut), seporsi bubur yang biasanya langsung ludess dihabiskan dalam beberapa menit, kali ini udah hampir sejam juga yang dimakan belum ada sepertiganya..
Mbah utinya juga ikut bingung, apa yang salah sama anak ini. Apa mungkin gara-gara mau tumbuh gigi, apa radang, apa kenapa. Hampir dua hari Bia susah banget makan. Udah dicobain pake finger food, kentang kukus, tetep aja gak mau. Udah hampir putus aja rasanya. Sampai suatu hari, ketika Bia lagi disuapin di halaman, di sana anak tetangga kami, kaka (4 bulan lebih tua dibanding Bia) sedang disuapin juga, menunya nasi tim kuah jagung wortel. Iseng Bia coba disuapin pake menunya Kaka, dan ternyata jeng jeng jeeeeeeeeeeeennnnggggggg, Bia mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.

Sore harinya, ketika pulang kantor, Bunda (ibu mertua) cerita kejadian itu, beliau langsung keukeuh minta Bia dibikinin nasi tim aja. Semula saya sempat ragu, Bia baru 8 bulan, giginya juga baru satu, itu juga belum numbuh sempurna, masak harus dikasih nasi tim. Akhirnya saya tetep buatin nasi tim juga Tim Beras Merah kuah jagung, wortel, brokoli (resep menyusul, lupa gak difoto soalnya, hehehe). Alhamdulillah hari berikutnya Bia mau maem lagi, HORAAAAAAAAAAA eh HOREEEEEEEEEE


Setelah saya cari-cari penyebab tentang GTM di grup Homemade Healthy Baby Food, ternyata memang ada salah satu penyebab GTM, yaitu "Bosan Dengan Tekstur Halus", hehehehe
berikut saya Kopikan ringkasan tentang GTM dari grup tersebut



Mengapa GTM (harus) Terjadi?

Biasanya terjadi di rentang umur 8 bulan - 10 Bulan. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan GTM alias Gerakan Tutup Mulut di saat ber MPASI Rumahan. Kalo rada nggak scientific ya maap dehhh... kesimpulan ini dirangkum dari pengalaman pribadi dan sharing teman-teman di forum dan Milis MPASIRumahan :

1. Masa tumbuh gigi
Jadi, kalau bayi kita menolak makanannya coba cek gusinya. Apakah ada yang kemerahan? bila YA, maka cobalah membuat makanan yang lebih encer. Berikan makanan 'penyaman' seperti buah dingin yang bisa digigit-gigit, momsicle alias es loli dari ASI (berhasil untuk anak sayah), berikan jus/puree buah manis dan dingin, dan kalau sangat mengganggu sehingga membuat bayi panas... cobalah ditreatment dengan parasetamol. Parasetamol selain menurunkan panas juga mengurangi rasa sakit akibat tumbuh gigi
2. Bosan dengan tekstur halus
Mungkin bayi  bosan dengan tekstur makanannya yang terlalu 'bayi', dan nggak perlu terlalu khawatir dengan masalah peningkatan tekstur ini. Ada anak 8 bulan 2 minggu udah nggak mau makan tim saring, maunya nasi tim beneran dan di 9 bulan menuju 10 dia sudah makan nasi lembek.Selama tidak ada masalah pencernaan seperti diare, sembelit dan berat badan tetap bertambah, berikan tekstur yang disukai bayi. Kadang memang bayi perlu tantangan dalam acara makan-makannya (^_^)
3. Perbedaan kenaikan tekstur makanan yang drastis
Ini kebalikan dengan yang atas, kalau yang ini biasanya ibunya yang nafsu pengen mengenalkan tekstur baru pada bayi padahal si bayi masih ingin menikmati tekstur lama makanannya yang lebih lembut dan lebih cair. Misalnya : Bayi 8 bulan dan masih menikmati makanan tim saring 2x-nya, tiba-tiba diberi nasi tim utuh. Ini bisa 'mengundang' GTM, Bu. Perubahan tekstur makanan selain harus mengecek 'pertanda' dari bayi, juga harus dilakukan bertahap.
4. Sempat 'tercolek' makanan /minuman lain yang ditambah gula-garam
Karena sudah pernah merasakan makanan yang lebih 'berasa' bayi kadang jadi malas makan makanan yang hambar. 
5. Bosan dengan suasana makan
Ya, namanya juga manusia walopun masih kecil. Pasti ada kalanya bosan dengan acara dan suasana pada saat makan. Entah bosan dengan ritual, dengan lokasi dll. cara mengatasinya coba ciptakan 'suasana makan baru yang menyenangkan' untuk anak.
6. Trauma makan/sendok
Menurut saya, kadar GTM seperti ini lumayan berattt. Biasanya terjadi karena beberapa faktor:- karena dipaksa minum obat- karena dipaksa disuapi makananAnak yang dipaksa minum obat dengan sendok, sampai dicekoki segala macam bisa membuatnya trauma melihat sendok dan nggak mau buka mulut walaupun isinya bukan obat. Lalu yang kedua, dipaksa makan. Maksudnya, si anak sedang nggak mood makan/udah kenyang lalu dipaksa makan dengan cara menjejakan sendok secara paksa ke mulut kecilnya. Atau, belom selesai mengunyah dipaksa mangap atau sendok udah standby di depan mulutnya.
7. Sakit/tidak enak badan
Saat bayi sakit, ternyata memang perlu diberikan makanan yang lebih cair. Kalaupun ia ingin menyusu saya ya berikanlah. Beri perawatan yang tepat dan menyamankan, termasuk makanan yang menyamankan (Karmel:1999). Sup ayam cair hangat untuk anak pilek, atau es loli dari puree buah untuk anak tumbuh gigi.

RESEP SLOW COOKER: BUBUR PELANGI

Bubur Pelangi (8+)

bahan-bahan

Bahan
1. beras putih 5 sendok makan (rendam sekitar 4 jam)
2. kacang polong 4 sendok makan
3. wortel ukuran besar panjang sekitar 5 cm, potong dadu
4. jagung manis segar, ukuran sedang setengah tongkol, ambil daging buahnya
5. daging ayam giling 4 block
6. air/kaldu 500 ml (jumlah air bisa disesuaikan dengan kemampuan makan anak, jika sudah bisa tekstur yang agak kasar, jumlah air bisa dikurangi, begitu pula sebaliknya)
Cara membuat
semua bahan dimasukkan ke slow cooker
1. masukkan semua bahan ke dalam slow cooker
2. nyalakan slow cooker, masak kurang lebih 6-7 jam (atau setelah air menyusut dan semua bahan matang)3. bila sudah matang, cabut slow cooker, aduk-aduk bubur sebentar, biarkan dingin4. bila sudah dingin, blender bubur, masukkan ke dalam cup kecil porsi sekali makan, simpan dalam kulkas

catatan: ketika memasak bubur ini, saya baru menyadari ternyata di dahi dan di bagian atas telinga Bia muncul bintik-bintik merah seperti jerawat, semula saya kira biang keringat, tapi ukurannya lebih besar dari biang keringat, alhasil saya mereview lagi makanan yang diberikan ke Bia, satu satunya bahan pangan yang mencurigakan cuma kacang polong, mengingat bahan makanan lain sudah sering saya berikan ke Bia namun gak ada masalah, dan saya baru nyadar ketika bubur ini sudah matang, huhuhuhuw. akhirnya, saya pilihin lagi kacang polongnya, jadinya bubur pelanginya minus warna ijo deh, berikut hasilnya
hasil jadi bubur pelangi (masih ada kacang polongnya)
bubur setelah diblender (kacang polong udah disisihin, huhuhuw)

RESEP SLOW COOKER: BUBUR BERAS MERAH BROKOLONG

Bubur Beras Merah Brokoli, Kembang Kol dan Kacang Polong (8+)

bahan-bahan
Bahan
1. beras merah 5 sendok makan penuh (rendam sekitar 4 jam)
2. brokoli, ambil kuntumnya saja, potong potong
3. kembang kol, ambil kuntumnya saja, potong potong
4. kacang polong, 3 sendok makan
5. daging tumis beku (lihat resep di post sebelumnya) 4 block
6. air/kaldu/campuran air dan kaldu 500 ml
Cara membuat
semua bahan dimasukkan ke slowcooker
1. masukan semua bahan dalam slow cooker (saya pake merk takahi 1,2 liter) dengan urutan beras, daging, sayuran, baru ditambahkan air/kaldu
2. nyalakan slow cooker, masak kurang lebih 6-7 jam (atau setelah air menyusut dan semua bahan matang)
3. bila sudah matang, cabut slow cooker, aduk-aduk bubur sebentar, biarkan dingin
4. bila sudah dingin, blender bubur, masukkan ke dalam cup kecil porsi sekali makan, simpan dalam kulkas

 bubur setelah matang (airnya kurang, hehehe)
bubur setelah diblender


sebenernya, saat memasak pake slow cooker, lebih baik bila bubur nasi kita masak pertama, baru kemudian sayuran dimasukkan sekitar 1-2 jam sebelum matang. namun kalo pake cara itu, saya takut kelupaan atau gak kebangun, mengingat saya biasanya masak di malam hari, jam 10 slow cooker dicolokin, dan baru dipanen jam 5 paginya, hehehehe. agar sayuran tidak overcook, biasanya saya iris agak tebal, hehehehe..
tapi saya tidak menyarankan moms ikutin cara saya, lebih baik, ikut cara yang benernya aja (masukan sayur pada 1-2 jam sebelum slowcooker dimatikan), hehehehe

BAHAN-BAHAN MPASI: TUMIS DAGING GILING BEKU

Susah bikin judul yang sesuai, intinya sih mau bikin daging giling yang dibekuin buat campuran buburnya Bia.
Mengikuti jejak senior saya di kantor, Mbak Dias yang biasanya nyetok daging giling tumis yang dibekuin, saya jadi ikut-ikutan nyontek resepnya deh (gak kreatif bgt ya?) hehehehe. 

Adapun bahan-bahan yang diperlukan sebagai berikut:

bahan-bahan

1. unsalted butter (bisa diganti dengan minyak zaitun, atau bahkan minyak sayur, asal bukan minyak sayur yang udah berkali kali dipake tapi yaa) (secukupnya)
2. bawang bombay cincang (1/2 butir)
3. bawang putih cincang (3 butir)
4. daging giling yang sudah diblansir (sekitar 200 gram)
5. air (secukupnya)

Cara membuat
1. panaskan unsalted butter pada wajan
2. masukkan bawang bombay dan bawang putih cincang, tumis sampai harum
3. masukkan daging sedikit demi sedikit sambil diaduk aduk agar tidak menggumpal
4. masukkan air, masak sampai daging berubah warna/matang, biarkan hingga dingin
5. setelah dingin, masukkan dalam cetakan es batu dan simpan dalam freezer
daging giling tumis siap dibekukan

CARA MEMBLANSIR DAGING GILING

Gak terasa 22 Desember ini Bia udah 8 bulan, dan MPASInya pun harusnya udah naik kelas jadi bubur saring, bukan bubur lembut lagi. Oiya, buat yang masih bingung apa itu bubur saring dan bubur lembut, berikut penjelasannya (kopas dari grup Healthy Homemade Baby Food)

Bubur lembut untuk 7 bln, diblender selembut mungkin karena bayi belum terampil makan, bayi baru bisa menelan, bahan makanannya pun masih terbatas sumber karbohidrat dan sayuran, tanpa kaldu hewani. Jadi, bubur lembut itu campuran dari sumber karbohidrat dan sayuran, dan tanpa kaldu atau bahan hewani.

Bubur saring untuk 8 bln + diblender agak kasar sampai kasar (atau disaring juga boleh) sehingga bertekstur untuk merangsang bayi belajar mengunyah, bahan makananannya sudah bisa ditambahkan  protein hewani, keju, butter, yoghurt.

Itu berarti Bia udah boleh makan protein hewani. Buat pertama kali pengen nyobain daging sapi giling aja yang praktis, hehehehe. Sebenernya agak bingung juga gimana cara mengolah daging giling, maklum emak emak yang jarang (GAK BISA) masak, hehehehe. Trus gak salah dulu pernah baca tentang cara memblansir daging sebelum disimpan, yang dinilai lebih bagus daripada sekedar dicuci. Katanya sih, kalo dicuci bikin zat gizi ikut terlarut, makanya mendingan diblansir. 

Adapun cara memblansir versi saya,
1. panaskan air dalam panci hingga mendidih,
2. jika sudah mendidih, matikan api
3. masukkan daging giling sedikit demi sedikit agar tidak menggumpal
4. aduk-aduk kurang lebih 1-2 menit, kemudian tiriskan
5. setelah itu daging siap diolah atau disimpan.

oiya, sekadar saran, lebih baik daging disimpan dalam porsi porsi kecil, selain memudahkan pengolahan (kalau butuh dikit cukup segitu aja yang dicairin, gak perlu nyairin semua dan bekuin lagi) hehehehe